Rabu, 24 Agustus 2011

Aya Kitou's Diary (One Liter of Tears) - Part 4

Penyesalan


Satu-satunya tanaman yang kami tanam di Seiryou Junior High adalah limau cina. Ketika aku pergi untuk menyiangi tanaman ini, para anak laki-laki membuat guyonan tentang cara jalanku.
“Jalan macam apa itu? Kau berjalan seperti anak TK.”
“Haha kau kelihatan berhasrat, kakimu bengkok dalam.”
Mereka tertawa sambil mengatakan apapun yang dapat membuatku marah. Tentu saja aku tidak memperdulikan mereka. Jika aku memikirkannya, air di lautan akan habis. Tapi sangat sulit untuk tidak menangis. Untung saja aku mampu menahan air mataku agar tidak tumpah.

Hari ini sesuatu yang sangat membuat frustasi terjadi.
Selama olah raga, aku tukar baju dan pergi ke lapangan.
Guru berkata, “Hari ini kita akan berlari di halaman sejauh 1 km. Lalu kita akan latihan mengoper bola basket.”
Jantungku berdebar. Lari, mengoper bola... aku tidak dapat melakukan keduanya.
“Kitou, apa yang akan kamu lakukan?”
Aku menundukkan kepalaku, dan guru melanjutkan, “Hmm.., kamu bisa belajar di kelas dengan O-san.” (O-san lupa membawa baju olah raganya)
Mendengar ini, aku mendengar ucapan teman-teman sekelasku.
“Aww ruang kelas~ beruntungnya.”
Aku dipenuhi kemarahan.
“Jika kau begitu menyenangi ruang kelas, Aku akan bertukar tempat denganmu. Bahkan jika hanya sehari, aku ingin bertukar badan. Lalu kau mungkin akan mengerti perasaan orang yang tidak dapat melakukan apapun yang mereka mau.”

Setiap kali aku berjalan, dalam setiap langkah yang kuambil, aku dapat merasakan badanku yang goyah, ini membuatku merasa lemah, aku merasa terhina dan sengsara karena tidak mampu melakukan apa yang orang lain bisa lakukan. Bukankah ini hal yang tidak dapat kau mengerti kecuali kau mengalaminya sendiri? Bahkan jika kau tidak dapat merasakan yang mereka rasakan, aku ingin setidaknya kau mencoba melihatnya dari sudut pandangku. Tapi kupikir ini sulit dilakukan.
Bahkan untukku, aku baru menyadarinya setelah ini terjadi padaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Search my Blog